Selasa, 10 September 2013

PERAWATAN SELAMA TERAPI RADIASI

        Pemanfaatan sumber radiasi di berbagai bidang kehidupan manusia sudah bukan hal yang baru lagi. Seperti di bidang kesehatan, manfaat radiasi untuk memerangi berbagai penyakit kanker telah banyak diaplikasikan. Namun, selain manfaat yang diperoleh, radiasi tetap memberikan efek-efek negatif yang memberikan resiko buruk bila tidak ditangani dengan baik.
             Pada pemeriksaan/tindakan radioterapi, banyak orang yang bertanya-tanya tentang efek buruk radiasi, dan tak jarang informasi yang diperoleh justru membuat cemas atau menambah rasa takut . Disini kami mencoba untuk memberikan informasi tentang efek-efek umum yang mungkin terjadi pada proses radioterapi dan perawatan yang baik selama menjalani radioterapi untuk mengurangi efek samping radiasi.
         Efek- efek negatif yang mungkin terjadi pada orang yang terpapar radiasi (orang yang sedang menjalani proses radioterapi) antara lain kulit kemerahan atau hitam, iritasi kulit, mulut kering, gangguan menelan, nafsu makan menurun, rusaknya sel-sel darah, mual, muntah, dan juga diare. Pada proses pengobatan dengan radiasi tidak semua orang merasakan efek yang sama. Hal ini dapat disebabkan karena lokasi atau area radiasi yang berbeda pada tiap kasus, atau dapat juga karena pengaruh kondisi umum tiap personal yang tidak sama, misalnya kulit A lebih sensitif dari kulit B sehingga kulit A akan lebih mudah hangus/hitam dibanding kulit B.
            Untuk mengurangi efek samping radiasi akibat pemeriksaan radioterapi, ada beberapa hal  yang dapat dilakukan antara lain :
  • Menjaga kulit yang diradiasi untuk tetap kering, gunakan pakaian yang menyerap keringat, hindari pemakaian lotion/parfum/cream pada daerah radiasi kecuali dengan resep dokter.
  • Minumlah sesering mungkin (tiap jam), makan makanan yang mengandung air, hindari makanan panas/dingin dan asam karena dapat mengiritasi mulut.
  • Makan dengan porsi  kecil  tapi sering dan teratur, pilih variasi makanan tinngi kalori dan tinggi protein, hindari makanan berpengawet dan berlemak.
  • Hindari makanan pedas dan asam karena dapat mengiritasi lambung.
  • Dan bila terjadi iritasi kulit/lecet, nyeri waktu menelan, diare hebat dan mual/muntah yang berlanjut segera konsultasikan dengan dokter radioterapis. 

Kamis, 05 September 2013

KANKER

         Karsinoma / keganasan atau yang lebih dikenal dengan kanker merupakan suatu jenis penyakit yang cukup ditakuti di dunia. Penyakit ini tidak pandang bulu. Ia bisa menyerang manusia di semua usia, gender, juga status sosial-ekonomi. Kanker bisa muncul di semua bagian tubuh manusia, seperti payudara, kandungan, otak, mata, paru-paru, usus, ginjal, hati,dll. Sedemikian hebatnya dia sehingga setiap orang cukup ngeri saat mendengar kata kanker. Salah satu penanganan penyakit ini adalah dengan memberikan terapi radiasi, dimana penderita kanker diradiasi secara lokal dengan dosis yang tepat.
          Banyak Penderita kanker yang baru terdiagnosa takut dengan terapi radiasi karena banyaknya informasi yang lebih menakutkan ketimbang manfaat yang diharapkan. Di sini kami ingin berbagi informasi tentang proses / tata laksana terapi radiasi secara umum supaya anda yang disarankan untuk menerima terapi radiasi punya bayangan tentang pemeriksaan/tindakan ini.
          Pada saat awal untuk menerima terapi radiasi, penderita radiasi harus diperiksa darah rutin yang meliputi Hb, leukosit dan trombosit. Ini penting dilakukan karena sel-sel darah sangat sensitif terhadap radiasi sehingga bila hasil darah rutinnya  di bawah normal perlu ditinjau lagi.
         Untuk melakukan radiasi pada seorang penderita kanker harus dibuat dulu perencanaan terhadap tindakan yang akan diberikan seperti berapa dosis radiasi yang diberikan per hari, berapa total dosis yang diterimakan, juga lokasi yang akan diradiasi, organ -organ vital apa yang harus dilindungi,dll. Ini wajib dilakukan oleh ahli radioterapis untuk menjamin keselamatan penderita kanker .
         Perencanaan radiasi selanjutnya dilakukan oleh ahli fisika kesehatan untuk menentukan distribusi dosis yang paling ideal dalam pemberian radiasi yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian oleh radiografer ahli dibuatkan proyeksi / simulasi yang tepat pada sang penderita untuk wilayah radiasi atau bagian tubuh yang akan mendapatkan radiasi tersebut. Setelah diperoleh treatment time atau lama waktu penyinaran, baru dilakukan terapi radiasi / penyinaran.
         Proses awal untuk terapi radiasi ini cukup lama, namun untuk selanjutnya akan lebih cepat karena hanya tinggal melakukan penyinaran saja. Dan setiap selesai lima kali penyinaran, penderita dengan terapi radiasi wajib periksa dokter ahli radioterapis dan periksa darah rutin.
         Demikian sedikit informasi tentang proses radioterapi yang jaman dulu dikenal dengan istilah bestral, semoga memberikan manfaat bagi yang masih awam dengan dunia raditerapi.