Karsinoma / keganasan atau yang lebih dikenal dengan kanker merupakan suatu jenis penyakit yang cukup ditakuti di dunia. Penyakit ini tidak pandang bulu. Ia bisa menyerang manusia di semua usia, gender, juga status sosial-ekonomi. Kanker bisa muncul di semua bagian tubuh manusia, seperti payudara, kandungan, otak, mata, paru-paru, usus, ginjal, hati,dll. Sedemikian hebatnya dia sehingga setiap orang cukup ngeri saat mendengar kata kanker. Salah satu penanganan penyakit ini adalah dengan memberikan terapi radiasi, dimana penderita kanker diradiasi secara lokal dengan dosis yang tepat.
Banyak Penderita kanker yang baru terdiagnosa takut dengan terapi radiasi karena banyaknya informasi yang lebih menakutkan ketimbang manfaat yang diharapkan. Di sini kami ingin berbagi informasi tentang proses / tata laksana terapi radiasi secara umum supaya anda yang disarankan untuk menerima terapi radiasi punya bayangan tentang pemeriksaan/tindakan ini.
Pada saat awal untuk menerima terapi radiasi, penderita radiasi harus diperiksa darah rutin yang meliputi Hb, leukosit dan trombosit. Ini penting dilakukan karena sel-sel darah sangat sensitif terhadap radiasi sehingga bila hasil darah rutinnya di bawah normal perlu ditinjau lagi.
Untuk melakukan radiasi pada seorang penderita kanker harus dibuat dulu perencanaan terhadap tindakan yang akan diberikan seperti berapa dosis radiasi yang diberikan per hari, berapa total dosis yang diterimakan, juga lokasi yang akan diradiasi, organ -organ vital apa yang harus dilindungi,dll. Ini wajib dilakukan oleh ahli radioterapis untuk menjamin keselamatan penderita kanker .
Perencanaan radiasi selanjutnya dilakukan oleh ahli fisika kesehatan untuk menentukan distribusi dosis yang paling ideal dalam pemberian radiasi yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian oleh radiografer ahli dibuatkan proyeksi / simulasi yang tepat pada sang penderita untuk wilayah radiasi atau bagian tubuh yang akan mendapatkan radiasi tersebut. Setelah diperoleh treatment time atau lama waktu penyinaran, baru dilakukan terapi radiasi / penyinaran.
Proses awal untuk terapi radiasi ini cukup lama, namun untuk selanjutnya akan lebih cepat karena hanya tinggal melakukan penyinaran saja. Dan setiap selesai lima kali penyinaran, penderita dengan terapi radiasi wajib periksa dokter ahli radioterapis dan periksa darah rutin.
Demikian sedikit informasi tentang proses radioterapi yang jaman dulu dikenal dengan istilah bestral, semoga memberikan manfaat bagi yang masih awam dengan dunia raditerapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar